cara baca indikator ACCUM

Contoh analisa ACCUM

EIDO

hallo apa khabar

http://www.kredit-motor.com/images/cantact_call.gif

Minggu, 08 September 2013

DARVAS SPECIAL SYSTEM

 ini sebagian berita dari media online
untuk lengkapnya silahkan baca langsung di
 

1. DARVAS SPECIAL SYSTEM

Strategi Trading Darvas

Berikut adalah ringkasan strategi tradingnya:

Hipotesis:

Apabila terjadi perubahan fundamental yang positif terhadap suatu saham, maka hal tersebut akan segera tercermin pada kenaikan harga sahamnya.

TRADING RULES:

Entry Strategy:
Pembelian awal:

    Cari saham yang break new high dengan volume yang besar.
    Pembelian dilakukan ketika suatu saham membuat new high tanpa harus menunggu harga penutupan.
    Stop loss diletakkan 2 fraksi harga di bawah previous high yang berhasil ditembus.
    Ceiling (bagian atas dari box) dikatakan telah terbentuk apabila harga tertinggi yang baru tidak tertembus dalam 3 hari berturut-turut.
    Setelah ceiling terbentuk, maka kita dapat menentukan floor (bagian bawah dari box) dari box yang baru dengan cara yang sama (namun berkebalikan) dengan cara kita menentukan ceiling.

Riding the stock

    Ketika harga menembus ceiling dan membuat box yang baru (dengan harga lebih tinggi tentunya), biarkan stop loss yang lama sampai dengan ceiling dan floor dari box yang baru terbentuk.
    Pada saat ceiling dari box yang lama tertembus, lakukan lagi pembelian
    Ketika ceiling dan floor dari box yang baru telah terbentuk, ubah stop loss menjadi 1 fraksi harga di bawah floor dari box yang baru.

Exit Strategy:
Exit dari market dilakukan ketika stop loss dari poin 3 pada bagian ’pembelian awal’ dan poin 2 pada bagian ’riding the stock’ tersentuh.

Cara mencari saham yang potensial (bisa dilakukan dengan membaca bagian keuangan di surat kabar):

    Perhatikan arah pasar
    Perhatikan 2-3 saham di dalam industri untuk mengamati bagaimana industri-industri tersebut berperilaku sehubungan dengan arah pergerakan pasar.
    Perubahan harga saham-saham yang kita miliki atau yang kita minati.
    Melihat sekilas keseluruhan saham untuk mendeteksi apakah ada saham yang harga dan volumenya beperilaku tidak seperti biasanya. Cara lainnya adalah dengan memperhatikan bagian ’most active stock’ atau ’top gainer’.

Secara intuitif, apabila kita mengikuti aturan-aturan yang diterapkan oleh Darvas ini, kita akan selalu berusaha mengikuti suatu saham selama harga saham tersebut kecenderungannya naik.

Mengapa Darvas memilih mulai melakukan pembelian saat harga menembus historical high? Pada kondisi normal, kenaikan harga saham akan tertahan oleh dua pihak, yaitu:

    Profit taker. Orang-orang yang menjual sahamnya karena telah mendapatkan keuntungan.
    Trader nyangkut. Mereka membeli saham di harga yang tinggi dan tidak mau melepas sahamnya ketika bergerak turun. Ketika harga kembali naik, maka orang-orang yang telah menanti sekian lama ini memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjual sahamnya.

Ketika kita membeli saat harga saham menembus historical high, satu-satunya lawan kita adalah profit taker. Tidak ada trader nyangkut yang berusaha menjual sahamnya. Oleh karena itulah saham yang mencetak new high relatif lebih mudah untuk melanjutkan kenaikannya.

Disiplin dalam mematuhi stop loss yang telah kita tetapkan. Ketika mengikuti metode Darvas, kita menjadi highlander yang menghadapi risiko tinggi. Stop loss yang ketat akan membantu kita ketika saham yang kita miliki jatuh harganya. Penerapan metode ini akan membuat kita mengalami kerugian kecil-kecil karena saham yang kita beli gagal take-off. Kerugian tersebut akan terbayar ketika saham yang kita beli terus naik. Darvas sendiri dengan sangat pede memanfaatkan fasilitas margin secara penuh ketika dia yakin bahwa dia membuat keputusan yang tepat.

Darvas Trading System adalah sebagai Trend Follower Strategy artinya trading hanya akan dilakukan pada fase Strong Bullish oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dalam menunggu hingga trend bullish itu tercipta

untuk tahu jadwal free seminar wealth creation asia 
silahkan telpon

Indonesia
Bellezza Shopping Arcade
Lt. 1 Ruang 78
Jl. Arteri Permata Hijau - Jakarta
Telp : 021 25675922
Fax : 021 53664889
Email : admin@wealthcreation.co.id      
untuk nonton kesaksian para alumni
klik
 
About Us
Wealth Creation Asia merupakan lembaga pendidikan  independen dengan fokus utama memberikan pengetahuan, keterampilan yang diperlukan dan tool untuk melindungi pertumbuhan keuangan dan mengelola kekayaan di pasar keuangan seperti saham, mata uang dan derivative.
Jasa pendidikan investasi yang kami berikan ini sangat penting karena tidak ada seorang pun yang peduli dengan uang hasil kerja Anda selain diri Anda sendiri . Sebagai individu, Anda bekerja untuk melindungi dan mengembangkan kekayaan Anda, karena itu ciptakanlah keamanan finansial dan bangunlah pertumbuhankembangan finansial yang terus menerus.
Wealth Creation Asia juga menyediakan jasa konsultasi keuangan di bidang foreign property dan private funds investment kepada para anggotanya .
Wealth Creation Asia is an independent education institution with the primary focus in providing the necessary skill, knowledge and tools to protect grow and managing wealth in the financial market such as equities, currencies and derivates.
Our advisory approach via education is paramount because no one except yourself is responsible to your own hard earn money. As an individual, you are working to protect and grow your wealth. Enjoy financial security and build a lasting legacy.
Wealth Creation Asia also provides financial consultancy services for members in foreign properties and private funds investment
 
 
HeaDstart 09-09-2013
Belum ada arah jelas di IHSG
Kurangnya katalis positif dan ketakutan pasar akan adanya downgrade sovereign bond rating lagi oleh S&P menyebabkan IHSG masih terjebak dalam formasi konsolidas sehingga diperlukan penutupan ataupun break yang kuat dibawah atau diatas support psikologis 4.000 atau resistance 4.123 untuk melihat arah selanjutnya untuk IHSG: breakdown ke 3.950-3.830 atau rally ke 4.214-4.250.
Support:3.950-3.830-3.630, Resistance: 4.125-4.214-4.250-4.330
Stock picks: (BUY: ASII, KIJA, MEDC, KAEF)
1. Astra International (ASII) (PE 2013 12.9x, PBV 2.39x, ROE 18.3%) (BUY) (Trading target Rp.5.750)
Walaupun secara intra day terjadi penurunan ke Rp.5.400 yang membentuk new low di minor channel grafik mingguan , namun penarikan kembali ke harga open atas menandakan bahwa emitten consumer auto dengan market cap terbesar di IHSG ini menarik untuk di akumulasi bila terjadi koreksi relatif tajam di pasar.
Entry (1) Rp.5.450, Entry, (2) Rp.5.350, Cut loss point: Rp.5.250
2. Kawasan Industri (KIJA)  (PE 2013 20x, PBV 5.2x, ROE 25.8%) (BUY) (Trading target: Rp.240)
Dua minggu matching lows dan kondisi oversold jenuh jual di emitten property industri ini merupakan signal bahwa penurunan tajam selama beberapa bulan ini mulai berubah ke kondisi sideways, rekomen akumulasi di kisaran bawah support.
Entry (1) Rp.205, Entry (2) Rp.195, Cut loss point: Rp.185
3. Medco Energi (MEDC) (PER 2013 4x, PBV 0.53x, ROE 13x)  (BUY) (Trading target Rp.3.250)
Faktor kenaikan harga minyak dan pelemahan rupiah membuat rally di emitten minyak dan gas ini dengan proyek domestic dan luar negeri ini terlalu kuat untuk ada koreksi major, sehingga kami menaikan level support untuk akumulasi secara aggresif.
Entry (1) Rp.2.750, Entry (2) Rp.2.675, Cut loss point: Rp.2.550
4. Kimia Farma (KAEF) (PER 2013 30x , PBV 1.72x, ROE 5.8%) (BUY): (Trading Target Rp.470)
Downtrend selama 6 minggu dari Rp.870 ke 420, hampir 50% di emitten produsen obat BUMN ini akibat kenaikan harga bahan baku dari pelemahan rupiah terlihat terlalu berlebihan, dengan kondisi oversold di stochastic mingguan menandakan bahwa bargain hunting menjadi opsi menarik untuk trading.
Entry (1) Rp.420, Entry (2) Rp.390, cut-loss point: Rp.380
Yuganur Wijanarko Senior Research (Yuganur@hdx.co.id)
(Disclaimer on)
For further info please open http://www.investore.co.id/&http://www.hdx on your browser
 sumber 
Inilah Penyebab Rupiah Anjlok 276 Poin Pekan Ini
 
Headline
Rupiah - (Foto : inilah.com)
Oleh: Ahmad Munjin
pasarmodal - Minggu, 8 September 2013 | 11:23 WIB
INILAH.COM, Jakarta –
Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah mendapat tekanan negatif
 bertubi-tubi dan silih berganti. Mulai dari defisit neraca perdagangan, 
outlook IMF, hingga stimulus The Fed. Seperti apa?

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor)
yang dilansir Bank Indonesia,
nilai tukar rupiah melemah 276 poin (2,52%) ke posisi 11.200 per dolar AS
 per Jumat (6/9/2013) dibandingkan pekan sebelumnya, 10.924.

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan,
laju rupiah masih betah di lembah merah sepanjang pekan terakhir.
“Di awal pekan, sebenarnya laju rupiah sudah cukup baik di mana menguat
tipis di tengah rilis inflasi yang berada di bawah estimasi,” katanya
 kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan.
Menurut dia, adanya rilis defisit perdagangan yang semakin melebar
 sempat melemahkan rupiah.

 Akan tetapi, rupiah terbantukan oleh penguatan yuan China dan euro.
“Penguatan mata uang tersebut seiring rilis kenaikan indeks manufaktur
di masing-masing wilayah,” ujarnya.
Rupiah juga, sempat melemah setelah merespons berita,
 International Monetary Fund (IMF) memprediksi defisit transaksi
 berjalan Indonesia dapat membengkak menjadi 3,5% dari
Produk Domestik Bruto (PDB). Prediksi sebelumnya 3,3%.
IMF juga memprediksi penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia
sekitar 5,25% tahun ini dari prediksi 6,3% pada April.

“Bahkan IMF juga memprediksi IHK akan naik sebesar 9,5%
pada akhir 2013 mendatang dengan tingkat inflasi sebesar 6%,” tuturnya.
Dengan melebarnya defisit tersebut,
 menurut Reza, akan timbul persepsi bahwa nilai impor
yang sangat lebih besar dari nilai ekspor akan mengganggu laju tukar rupiah.
Belum lagi dengan adanya rilis membaiknya data-data manufaktur
 dan construction spending serta data-data lainnya di AS. Semua itu,
menimbulkan persepsi bahwa pengurangan stimulus (tapering off)
The Fed pasti akan terjadi.
“Akibatnya, pasokan dolar AS berkurang dan berimbas pada
 naiknya nilai tukar mata uang Paman Sam itu,” imbuh Reza. [jin]
sumber :

 http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2027254/inilah-penyebab-rupiah-anjlok-276-poin-pekan-ini#.UiwI8X8eVKM



Lagi, Isu Tapering Benamkan Rupiah


Rupiah - (Foto:inilah.com)
Oleh: Ahmad Munjin
pasarmodal - Jumat, 6 September 2013 | 16:22 WIB
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2026898/lagi-isu-tapering-benamkan-rupiah#.UiwKYX8eVKM

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar
spot valas antar bank Jakarta, Jumat (6/9/2013)
ditutup melemah 50 poin (0,45%) ke posisi 11.150/11.200
 dari posisi kemarin 10.100/10.150.

Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan,
pelemahan rupiah akhir pekan ini masih dipicu oleh mencuatnya
 isu pengurangan stimulus (tapering) The Fed setelah rilis
data-data tenaga kerja AS yang menunjukkan angka di atas eskepktasi.
Data klaim tunjangan pengangguran dirilis 323 ribu klaim,
lebih bagus dari perkiraan pasar 330 ribu klaim.

Begitu juga dengan data ISM sektor non manufaktur (sektor jasa)
 yang dirilis 58,6 lebih bagus dari proyeksi 55,2
 dan merupakan level tertinggi dalam 7 tahun.

"Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya
11.151 dengan level terkuat 10.100 dari posisi pembukaan di level 11.150
 atau di posisi penutupan hari ini terhadap dolar AS,”
katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (6/9/2013).

Positifinya data-data tersebut, Firman menegaskan,
memberikan tekanan negatif bagi rupiah.
“Sebab, data yang solid semakin meningkatkan sentimen
 pengurangan stimulus (tapering)
 The Fed pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC),
19 September (waktu Indonesia) yang menguatkan
nilai tukar dolar AS," ujarnya.

Meskipun, kata dia, The Fed belum bisa dipastikan
akan mengambil kebijakan pengurangan stimulus pada
19 September 2013 itu.
 "Pasar tinggal menunggu hingga Gubernur The Fed Ben Bernanke
benar-benar menyatakannya," timpal dia.

Selebihnya, nanti malam, pasar menanti rilis data non-farm payroll
dan tingkat pengangguran AS. Jika melihat track record-nya,
 sentimen pasar cukup positif untuk dolar AS.
 "Karena itu, dolar AS menguat hampir terhadap
semua mata uang utama," ucapnya.

Dari dalam negeri, pasar juga mengantisipasi kabar
cadangan devisa yang akan dirilis Bank Indonesia (BI) hari ini.

Sementara itu, sentimen dari eksternal terkait serangkan AS ke Suriah
 dalam skala terbatas 90 hari. Karena itu,
 pengaruhnya terhadap perekonomian dunia bisa kecil.
"Tapi, AS belum mendapatkan persetujuan Kongres.
 Jika Kongres tak setuju, Obama akan jalan sendiri," imbuhnya.

Alhasil, rupiah melemah meski dolar AS juga melemah tipis terhadap
 mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro
(mata uang gabungan negara-negara Eropa).
 Pelemahan tipis dolar AS semcata faktor technical correction setelah
 penguatan tajam semalam.

Indeks dolar AS turun ke 82,49 dibandingkan sebelumnya 82,64.
"Terhadap euro, dolar AS berjalan ditransaksikan melemah tipis
ke US$1,3122
dari sebelumnya US$1,3119 per euro," imbuh Ariston. [jin]

 
http://finance.detik.com/read/2013/09/06/090755/2350853/1015/first-asia-ihsg-kembali-berfluktuasi

First Asia: IHSG Kembali Berfluktuasi

First Asia - detikfinance
Jumat, 06/09/2013 09:07 WIB
Jakarta - IHSG pada perdagangan kemarin bergerak fluktuatif dalam rentang lebar 108 poin dan ditutup turun 22,591 poin atau 0,5% di 4050,864. Nilai penjualan bersih asing mencapai Rp.122,5 miliar. Pelemahan rupiah atas dolar AS yang mendekati level psikologis Rp.12000 telah menekan pergerakan harga saham emiten sektoral yang berbasiskan pada pendapatan dalam rupiah seperti properti, perbankan, dan infrastruktur. Sedangkan aksi beli selektif masih mendominasi saham-saham pertambangan yang diuntungkan dengan penguatan dolar AS.

Sementara Wall Street tadi malam dituutp di teritori positif dengan penguatan terbatas. Indeks DJIA dan S&P masing-masing naik 0,04% dan 0,12% ditutup di 14937,48 dan 1655,08. Penguatan dipicu data ekonomi AS yang membaik terutama data tenaga kerja dan aktivitas sektor jasa yang tumbuh positif yang kembali mendorong spekulasi atas pengurangan stimulus The Fed. Ini telah mendorong biaya pinjaman naik tercermin dari yield obligasi AS tenor 10 tahun yang mendekati 3%.

Pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif dimana pergerakan rupiah atas dolar AS akan mempengaruhinya. IHSG berpeluang rebound apabila level support di 4020 bisa dijaga dengan resisten di 4125.



IHSG : S1 4020 S2 3970 R1 4125 R2 4200



Saham Pilihan

ASII 5200-5750 BoW, SL 5000

TINS 1330-1420 TB, SL 1310

ANTM 1320-1420 TB, SL 1300

ADRO 950-1000 BoW, SL 930

INDY 680-760 BoW, SL 670

BBRI 6450-6900 BoW, SL 6300

BMRI 6700-7000 BoW, SL 6500

Waterfront Securities: IHSG Diperkirakan Fluktuatif
Waterfront Securities - detikfinance
Jumat, 06/09/2013 08:45 WIB

Jakarta - IHSG pada perdagangan Kamis 5 September 2013
ditutup melemah 0,55% pada level 4050.
Sebelumnya IHSG sempat berada di teritori positif pada perdagangan sesi I.
 Berlanjutnya depresiasi rupiah hingga hampir mencapai Rp11.700/usd,
mendorong IHSG kembali melemah.
Sektor properti menyumbangkan pelemahan terbesar,
akibat kecemasan akan berlanjutnya kenaikan BI Rate.
 Investor asing melakukan net sell Rp122,5 miliar.

 Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh data ISM service
dan tenaga kerja menunjukkan pertumbuhan ekonomi.
Data ISM service mengalami pertumbuhan tercepat dalam 8 tahun terakhir
di level 58,6 dari bulan sebelumnya 56, lebih baik dari estimasi 54,5.

 Data initial claims mengalami penurunan lebih baik dari estimasi.
 Data ADP Employment juga menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 176K,
lebih rendah dari bulan sebelumnya 198K.

Nanti malam dirilis data nonfarm payrolls & unemployment rate,
yang akan dijadikan indikator oleh pasar mengenai
keberlangsung an stimulus The Fed.
 Indeks bursa Eropa menguat setelah ECB mempertahankan suku bunganya
dan Mario Draghi menyatakan akan tetap mempertahankan suku bunga rendah
untuk periode yang lebih lama.
Namun hal itu mendorong pelemahan euro terhadap usd. Indeks

Harga Saham Gabungan diperkirakan mixed. Bergerak kisaran level 4000 — 4123.

Cermati: HRUM, UNTR, BBRI, BSDE, AALI, ITMG, PTBA, TAXI, KLBF.



(ang/ang)
OSO Securities: Indeks Sudah Oversold

OSO Securities - detikfinance
Jumat, 06/09/2013 08:32 WIB

http://finance.detik.com/read/2013/09/06/083241/2350834/1015/oso-securities-indeks-sudah-oversold

Jakarta - Pasar keuangan Indonesia pada perdagangan kemarin mengalami tekanan. IHSG sempat mengalami teknikal rebound pada sesi pertama perdagangan harus melemah pada sesi kedua dan ditutup turun sebesar 0,56% di level 4,050.86 sejalan dengan depresiasi rupiah terhadap semua mata uang utama termasuk dolar AS yang melemah sebesar 2,04% pada level Rp 11,649/USD. Aksi jual yang terus dilakukan pelaku pasar berasal dari faktor eksternal maupun internal yang membawa sentimen negatif yang terus beredar di pasar. Kekuatiran geopolitik di Suriah dan semakin dekatnya keputusan mengenai penarikan program stimulus AS. Di samping itu, dari dalam negeri sentimen neraca transaksi berjalan yang defisit disebabkan masih lemahnya ekspor dan meningkatnya impor terutama pada impor migas yang menyebabkan penambahan defisit pada neraca transaksi berjalan.

Semalam bursa AS ditutup mendatar. Indeks Dow Jones naik 0,04% ke 14.937,48, Indeks S&P naik 0,12% menjadi 1.655,08 dan indeks Nasdaq juga ikut mengalami penguatan sebesar 0,27% ke 3.658,78. Positifnya data – data ekonomi AS seperti: klaim pengangguran yang lebih baik menjadi 323.000 dari sebelumnya 332.000, data Non Farm Productivity naik menjadi 2,3% dari sebelumnya -1,7%, data ISM Non Manufacturing PMI yang rilis naik menjadi 58,6 dari sebelumnya 56 serta sentiment positif dari Eropa yaitu Europe Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE) yang masih tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level 0,5%. Dengan positifnya data tersebut, maka bank sentral AS semakin yakin ingin melakukan tapering off stimulus. Selain itu Investor juga mencermati pertemuan G20 di StPeterburg, Rusia pada 5-6 September pekan ini dimana China dan Rusia telah mengingatkan pengurangan program stimulus moneter The Fed dapat memperlambat ekonomi global.

Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan melemahnya. Positifnya data AS seperti data tenaga kerja memperkuat kekuatiran akan pengurangan stimulus oleh The Fed sehingga dapat menekan Rupiah dan laju IHSG hari ini. Secara teknikal, IHSG seperti masih membentuk two black crows dan berada mendekati lower bolingger bands. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram positif yang memendek, indikator stochastic berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 3962-4179 resistance.



(ang/ang)
(dru/dru)
http://images.detik.com/content/2013/09/06/5/162051_bi.jpg
 
 

Cadangan Devisa RI Naik Rp 4 Triliun di Tengah Jebloknya Rupiah

Maikel Jefriando - detikfinance
Jumat, 06/09/2013 16:19 WIB

Jakarta - Cadangan devisa RI akhirnya meningkat setelah dua bulan sebelumnya tergerus. Bank Indonesia (BI) mencatat per akhir Agustus 2013, cadangan devisa RI naik US$ 400 juta.

"Cadangan devisa tercatat US$ 93 miliar," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Johansyah di Kantor BI, Jumat (6/9/2013).

Bagaimana cadangan devisa bisa naik? Dari mana?

Difi menjelaskan kenaikan cadangan devisa disebabkan adanya lelang valas dan simpanan bank di term deposit. "Kan ada lelang foreign exchange swap. Asing juga sudah mulai masuk ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang terlihat sekitar Rp 400 miliar," kata Difi.

Cadangan devisa ini masih aman untuk pembayaran utang luar negeri dan impor.

Cadangan devisa tercatat berada di posisi US$ 92,6 miliar di akhir Juli 2013 atau turun dari bulan sebelumnya yang tercatat masih berada di level US$ 98,1 di Juni 2013.

Sebelumnya, penurunan tersebut mencapai US$ 5,5 miliar atau sebesar Rp 52 triliun. Dan kini cadangan devisa naik hingga Rp 4 triliun.

Berikut data cadangan devisa di 2013:


  • Januari 2013 : US$ 108,8 miliar
  • Februari 2013 : US$ 105,2 miliar
  • Maret 2013 : US$ 104,8 miliar
  • April 2013 : US$ 107,2 miliar
  • Mei 2013 : US$ 105,1 miliar
  • Juni 2013 : US$ 98,1 miliar
  • Juli 2013 : US$ 92,6 miliar
  • Agustus 2013 : US$ 93 miliar
sumber
 http://finance.detik.com/read/2013/09/06/161936/2351578/5/cadangan-devisa-ri-naik-rp-4-triliun-di-tengah-jebloknya-rupiah?f991104topnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar